MAKALAH  

Diposting oleh gutten morgen....

GAYA GESEK DAN PENGARUHNYA
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia
Keilmuan yang dibina oleh Bapak Didin Widyartono, S.S, M.Pd


Oleh
Khusnul Khotimah
(109321422607)








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
Desember 2009











KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya, saya dapat menyelesaikan penuisn makalah tentang gaya tentang gaya gesek.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibimbing oleh Bapak Didin Widyartono.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak, yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyiapkan dan memberikan masukan dalam menyusun makalah ini.
Kami telah melakukan berbagai upaya demi kesempurnaan makalah ini, namun dalam penyusunan makalh ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, seperti kata pepatah, tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Selain itu, makalah ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran fisika.






Malang, 6 November 2009


Penulis






BAB 1
PENDAHULUAN



1.1Latar Belakang Masalah
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Salah satu yang kita pelajari dalam fisika adalah gaya. Purwanto (2005) mengatakan “secara umum, gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya. Gaya juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat dikatakan sebagai tarikan atau dorongan”.
“Dalam bahasa sehari-hari gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan, terutama yang dilakukan oleh otot-otot kita”(Halliday,1991). Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan, salah satunya adalah adalah gaya gesek.
Manfaat gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia. Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia. Pengetahuan manusia tentang gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim. Untuk itu dalam makalah ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan kerugian gaya gesek bagi kehidupan manusia.



1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek?
2. Bagaimana asal gaya gesek?
3. Apa macam-macam gaya gesek?
4. Apa saja manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam kehidupan manusia?



1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apa yang dimaksud gaya gesek.
2. Mengetahui asal gaya gesek.
3. Mengetahui macam gaya gesek.
4. Mengetahui manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam kehidupan manusia.
















BAB 2
PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Gaya gesek
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin? Kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar. Demikian juga berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun terkadang kita tidak menyadarinya. Dalam pembahasan mengenai hukum Newton, kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, atau pun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes. ”Gaya gesek pada benda mempunyai arah yang selalu berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda” (Sumarjono, 2005).
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gesekan biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara, demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekali pun benda tersebut sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba menggerakkan sebuah benda, tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, dimana dalam skala miskropis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor, sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Contoh ini merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Kita dapat berjalan karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar/bergerigi atau tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal membuatnya demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan contoh gaya gesek yang menguntungkan. Ketika sebuah benda berguling di atas suatu permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling di tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.
Besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada:
a) Gaya normal (N)
“Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda bersentuhan dan arah selalu tegak lurus bidang sentuh. Gaya normal dapat berasal dari berat benda sendiri ditambah pengaruh gaya luar “(Amalia, 2004).
b) Koefisien gesekan (µ)
Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya permukaan benda tersebut. Hubungan gaya gesek dan koefisien gesekan dinyatakan dalam persamaa sebagai berikut.
fs = µs.N
fk = µk.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak bersatuan dan harganya antara 0 dan 1 (0 ≤ µ ≤1).
µ = 0 untuk bidang licin sempurna
µ = 1 untuk bidang yang sangat kasar
2.2 Asal Gaya gesek
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
2.3 Jenis-jenis Gaya Gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
a) Gaya gesek statis
Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut.
Gaya gesekan statis maksimum antara dua permukaan kering tanpa pelumas memenuhi hukum empiris berikut.
“Gaya tersebut dapat dikatakan tidak bergantung kepada luas daerah kontak, dalam batas yang cukup lebar”(Hallyday, 1991).
“Besarnya sebanding dengan gaya normal. Gaya normal kadang-kadang disebut juga gaya pembeban (loading force), adalah gaya yang dilakukan oleh benda yang satu pada benda lainnya dalam arah tegak lurus kepada bidang antarmuka keduanya” ( Halliday1991).
Perbandingan antara besar gaya gesekan statik maksimum dan besar gaya normal disebut koefisien gesekan statik, yang diberi lambang µs. Jika fs menyatakan besar gaya gesek statik, maka secara matematis dapat dirumuskan:
fs ≤ µs.N
µs adalah koefisien gesekan statik dan N adalah gaya normal. Tanda (≤) bisa diganti dengan tanda (=) apabila fs mencapai harga maksimum
Gaya gesek kinetik
Gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan ketika benda tersebut bergerak disebut gaya gesek kinetik (lambangnya fk) (kinetik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “bergerak”). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.
Gaya gesekan kinetik antara 2 permukaan kering tanpa pelumas memenuhi juga hukum yang sama seperti untuk gesekan statik, yaitu:
“Gaya ini dapat dikatakan tidak bergantung kepada luas permukaan kontak, dalam batas yang cukup lebar”( Halliday, 1991).
“Besarnya sebanding dengan gaya normal”( Halliday, 1991).
Perbandingan antara besar gaya gesekan kinetik dan gaya normal disebut koefisien gesekan kinetik, yang diberi lambang µk. Jika fk menyatakan besar gaya gesekan kinetik, maka secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
fk = µk.N
Halliday (1991) mengatakan bahwa “baik µs maupun µk adalah konstanta tak berdimensi, kedua-duanya merupakan perbandingan besar dua buah gaya.Biasanya, untuk pasangan permukaan tertentu, µs > µk “.

Berdasarkan perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya gaya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Jadi jika dirumuskan menjadi fs ≤ µs.N. Berbeda dengan gaya gesek statis, gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak dengan besar gaya yang relatif konstan, bila dirumuskan menjadi fk = µk.N. Tanda persamaan pada kedua gaya gesek tersebut memiliki arti fisis yang harus diperhatikan. Pada gaya gesek kinetis arti tersebut menandakan besar gaya gesek tersebut relatif konstan dan pada gaya gesek statis besar gaya akan terus berubah hingga benda tepat akan bergerak atau bernilai maksimum.
2.4 Manfaat dan Kerugian Gaya Gesek Dalam Kehidupan sehari-hari
Adanya gaya gesek memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari. Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi kehidupan sehari-hari. Ruwanto (2005) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari. Minyak pelumas pada mesin mobil dapat mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang dapat bergerak. Akan tetapi, tanpa gesekan antara ban dan jalan sebuah mobil tidak dapat bergerak. Gesekan udara dapat mengurangi kelajuan pelari, tetapi tanpa gesekan udara olahraga terjun payung tidak dapat berkembang. Singkatnya, gaya gesekan memegang peranan penting, sehingga perlu dipelajari dengan saksama.
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.
1) Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa manfaat gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
a) Membantu benda bergerak tanpa tergelincir
Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara sepatu dan lantai yang meyebabkan kita tidak tergelincir saat berjalan. Selain itu, permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak di atasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir.
b) Menghentikan benda yang sedang bergerak
Apa yang akan terjadi apabila sepeda yang kamu naiki tidak memiliki rem? Rem pada sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki dapat berhenti ketika sedang bergerak. Gesekan antara karet rem dan peleg membuat laju sepeda akan semakin lambat ketika direm.
2) Kerugian gaya gesekan
Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga memiliki kerugian dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
a) Menghambat gerakan
Gaya gesekan menyebabkan benda yang begerak akan terhambat gerakannya. Adanya gesekan antara ban sepeda dan aspal membuat kita harus mengayuh sepeda dengan tenaga yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat gerakan suatu benda.
b) Menyebabkan aus
Ban sepeda kita menjadi gundul atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian bawahnya menjadi tipis diakibatkan oleh gesekan antara ban atau sepatu dan aspal. Jadi, gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus.













BAB 3
PENUTUP




3.1 Kesimpulan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes.
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak
Adanya gaya gesek memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari. Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi kehidupan sehari-hari. Bambang (2005) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
Gaya gesekan memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari. Minyak pelumas pada mesin mobil dapat mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang dapat bergerak. Akan tetapi, tanpa gesekan antara ban dan jalan sebuah mobil tidak dapat bergerak.Gesekan udara dapat mengurangi kelajuan pelari, tetapi tanpa gesekan udara olahraga terjun payung tidak dapat berkembang. Singkatnya, gaya gesekan memegang peranan penting, sehingga perlu dipelajari dengan saksama.


3.2 Saran
Sebaiknya para siswa lebih memperdalam lagi pengetahuannya tentang gaya gesek, karena gaya gesek memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengetahui manfaat dan kerugian gaya gesek. Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika.









DAFTAR RUJUKAN



Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X SMA. Bandung: Penerbit PT Rosdakarya
Ruwanto, Bambang. 2005. Asaa-Asas Fisika 1A. Yogyakarta: Penerbit Yudhistira
Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan – Gesekan Statis dan Kinetis,(Online),
(http://www. gurumuda. com/gaya-gesekan/, diakses 4 Oktober 2009)
http://id. wikipedia. org/wiki/Gaya_gesek
http://sinau. forum. st/kelas-12-f3/artikel-dinamika-partikel-t58.htm http://id. wikipedia. org/wiki/Gaya_%28fisika%29
http://www. crayonpedia. org/mw/Pengaruh_Gaya_Terhadap_Bentuk_Dan_Gerak_Suatu_Benda_5.1#A._Pengertian_dan_Pengaruh_Gaya

TUGASKU.........  

Diposting oleh gutten morgen....

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN

Nama : Khusnul Khotimah
NIM : 109321422607
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas / Offering : B / D
TUGAS MATAKULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN
Pertanyaan :
Apakah yang dimaksud dengan pendidikan ?
Jelaskan pengertian dari : mendidik, pendidik, dan situasi pendidikan !
Apakah persamaan dan perbedaan peristiwa pergaulan dan pendidikan ?
Apakah perbedaan gejala kekanak-kanakan dan gejala kedewasaan ?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori pendidikan nativisme, empirisme, dan konvergensi !
Rumuskan dengan bahasa Saudara sendiri apa yang menjadi tujuan pendidikan pada umumnya !
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis tujuan pendidikan !
Mutu pendidikan dapat diukur tinggi rendahnya kondisi guru selaku pelaksana pendidikan (sebagai salah satu faktor dalam sistem pembelajaran atau pendidikan ). Jelaskan makna dari pernyataan tersebut !
Jawab :
Definisi pendidikan:
a.Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, diungkapkan sebagai berikut:”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa mendatang.
b.Menurut Undang-Undang 2003 No 20:Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
c. Pendidikan sebagai Proses Transportasi Budaya
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain.
d. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Pendidikan diartikan sebagai satu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
e. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga negara
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar warga negara yang baik.
f. Pendidkan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja.
g. Pengertian pendidikan menurut Dictionary of Education :
1.Proses seseorang untuk untuk mengembangkan kemampuan,sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup.
2. Proses sosial yang terjadi pada orang dan hihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan iindividusecara optimal.Dengan kata lain garapan pendidkan akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang sifatnya permanen (tetap).
2.a. Mendidik adalah mengajar segala nilai kehidupan, termasuk kematangan mental anak tanpa memiliki batasan waktu.
b. 1. Pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pelakanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik.
2. Pendidik adalah komponen sumberdaya insani yang melaksanakan garapan pendidikan.Fungsinya memberikan layanan untuk kelancaran proses pembelajaran kepada peserta didik.Termasuk kelompok ini adalah tenaga kependidkan lainnya, seperti: pustakawan, pustaka laboratorium, dan sebagainya.
c. Situasi Pendidikan adalah kondisi lingkungan, baik secara fisik maupun non fisik yang memberikan pengaruh pada proses pembelajaran.Lingkungan fisik misalnya memberikan pengaruh langsung sebagai faktor yang bisa mempengaruhi kelancaran proses beljar mengajar di sekolah, sarana ruang sekolah, alat-alat bantu belajar, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan nonfisik antara lainsuasana atau setting yang sifatnya psikologis yang dapat memotivasi pesrta didik untuk belajar. Guru bisa menciptakan suasana yang kondusif agar pembelajaran yang efektif dan efisien tercapai kendati alat bantu pembelajaran yang tersedia terbatas. Dengan demikian, suasana belajar yang menunjang terciptanya proses pembelajaran yang poduktif bukan ditandai oleh tersedianya lingkungan fisik yang lengkap dan mahal, tetapi lebih ditentukan oleh sampai sejauh mana pendidk/guru mampu menciptakan suasana dalam proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas.
3. a. Persamaan peristiwa pergaulan dan pendidikan:
Keduanya sama-sama merupakan kegiatan interaksi antara dua individu atau lebih dan dalam proses pergaulan maupun pendidikan pasti mengakibatkan perubahan tingkah laku seseorang.
b. Perbedaan peristiwa pergaulan dan pendidikan:
Pergaulan:Bisa berdampak positif, bisa juga negatif, tergantung bagaimana menyikapinya.
Pendidkan:selalu berdampak positif, dan dapat membantu manusia untuk menjadi pribadi yang mandiri dan untuk menuju kepada kedewasaan.
4. Perbedaan gejala kekanak-kanakan dan gejala kedewasaan
Gejala kekanak- kanakan
Seseorang dikatakan memiliki gejala kekanak-kanakan bila orang itu bersikap dan berperilaku tidak pada umurnya (dia bersikap layaknya anak-anak), gejala-gejala kekanak-kanakan antara lain : dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri, selalu minta dimanja, selalu minta perhatian dari orang-orang di sekitarnya, emosinya masih labil, tidak bisa mengatur waktu, mudah menyerah, selalu mengandalkan dan menggantungkan diri terhadap orang lain.
Gejala kedewasaan
Seseorang dikatakan memiliki gejala kedewasaan bila orang itu mampu mengatur emosinya dengan baik, mampu bersikap bijaksana dalam segala urusannya,padahal jika dilihat dari segi umur dia seharusnya belum mampu bersikap dan berperilaku seperti itu.
5. a. Nativisme
Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran.Lingkunagan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembanga anak.Istilah nativisme berasal dari kata “natie” yang artinya dalah terlahir.Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak.Penanut pandangan ini menyatakn bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat maka ia akan menjadi jahat, sebaliknya kalau anak mempunyai pembawaan baikmaka dia akan menjadi orang baik.Pembawaan buruk dan baik ini tidak dapat diubah dari kekuatan luar.
b. Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lngkungan, sedangkan pembawaan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program pendidikan. Pengalaman empirik yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. Menurut pandangan empirisme(bisa pula disebut environmentalisme) pendidk meemgang peranan yang sangat penting sebab pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh anak sesuai pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan pendidkan.Aliran empirisme dipandang berat sebelah sebab hanya mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan.Sedangkan kemampuan dasar yang yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan.
c. Konvergensi
Perintis aliran ini adalah William Stem (1871-1939), seorang ahli pendidkan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk.Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akn berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembanga bakat itu.Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembanga anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu.
6. Menurut saya tujuan pendidikan pada umumnya adalah untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga membantu peserta didik untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bermartabat, berakhlak mulia, berkepribadian, mandiri, inovatif serta kreatif. Di dalam proses pendidikan, peserta didik diharapkan dapat mengalami perubahan tingkah laku yang lebih baik menuju kepada kedewasaan.
7. Jenis-Jenis Tujuan Pendidikan
a. Tujuan umum
Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah pancasila
b. Tujuan Institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan
tertentu untuk mencapainya. Misalnya tujuan pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan pendidkan tingkat menengah, dan seterusnya. Tujuan pendidkan pertanian tidak sama dengan tujuan pendidkan teknik. Jika semua lembaga (institusi) dapat mencapai tujuannya berarti tujuan nasional tercapai, yaitu terwujudnya manusia Pancasila yang memiliki bekal khusus sesuai dengan misi lembaga pendidikan di mana seseorang menggembleng diri.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atu tujuan mata pelajaran.Misalnya tujuan IPA,IPS atau matematika.Setiap lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan institusionalnya menggunakan kurikulum.Kurikulum mempunyai tujuan yang disebut tujuan kurikuler.
d. Tujuan instruksional
Materi kurikulum yang berupa bidang studi-bidng studi terdiri dari pokok-pokok sub-subpokok bahasan. Tujuan pokokbahasan dan subpokok bahasan disebut tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi poo bahasan/subpokok bahasan. Tujuan pokok bahasan tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan subpokok bahasan disebut insrtuksional khusus (TIK).TIK merupakan tujuan yang yang terletak pada jenjang terbawah dan paling terbatas ruang lingkupnya.Bersifat operasional dan terkerjakan (workable).
8. Guru atau pendidik merupakan subyek pembelajar siswa.Ia merupakan orng pertama dan utama yang secara langsung mengajar dan berinteraksi denagn pesrta didk di kelas. Oleh sebab itu figu pendidik merupakan ujung tombak bagi keberhasilan prosese pembelajaran.Oleh karena itu mutu pendidikan dapat diukur tinggi rendahnya dari kondisi guru selaku pelaksana pendidikan (sebagai salah satu faktor dalam sistem pembelajaran/pendidkan).